Kamis, 08 Oktober 2015

FUNGSI STRATEGIK SDM SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN

Disusun Oleh :
Nama : Gina Asmarani
NPM : 27215462
Kelas : 1 EB 16
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen : Rowland Bismark Fernando Pasaribu
Fakultas Ekonomi

S1 – Akutansi

PENGINTEGRASIAN KUALITAS SDM DENGAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI PRAKTIK SDM YANG PROGRESIF UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN
Keberhasilan dalam suatu perusahaan akan sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi perubahan lingkungan bisnis, situasi perekonomian, kebijakan pemerintah dan perubahan permintaan pasar akibat adanya perubahan selera dan pendapatan konsumen. Faktor-faktor tersebut umumnya sulit dikendalikan oleh perusahaan secara langsung karena keberadaanya di luar organisasi. Situasi tersebut membuat perusahaan semakin sulit untuk mencapai kesuksesan terutama perusahaan dengan permasalahan yang komplek. Disisi lain, faktor internal perusahaan merupakan faktor yang sepenuhnya berada dalam perusahaan. Faktor internal tersebut meliputi sumber keuangan, kebijakan organisasi, budaya dan keberagaman organisasi, serta sikap dan perilaku karyawan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang cenderung lebih mudah untuk dikendalikan karena keberadaanya yang berada di dalam perusahaan. Jika faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan dengan baik maka akan dapat menjadi penentu kesuksesan perusahaan.
Dalam kaitanya dengan hal diatas maka diperlukan adanya kesesuaian antara sumber daya manusia dengan strategi perusahaan, baik dalam masa sekarang maupun dalam jangka beberapa tahun kedepan. Menurut Hadari permasalahan yang akan timbul terkait dengan penyesuaian tersebut adalah bagaimana cara mempertahankan sumber daya manusia terbaik yang dimiliki dan bagaimana cara untuk melakukan pembinaan dan pengembangan agar sesuai dengan perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis di masa depan. Permasalahan tersebut setidaknya dapat menjadikan tantangan bagi para manajer untuk melakukan perubahan dan peningkatan kualitas kinerja perusahaan. Jika para manajer dapat fokus pada sisi sumber daya manusia, maka problematika tentang SDM dapat teratasi. Apalagi jika kita kaji lebih lanjut bahwa peran dari SDM itu sendiri sebenarnya telah megalami perubahan. Diamana perubahan tersebut merupakan peran baru SDM dalam suatu perusahaan yang meliputi SDM dan pendorongan produktifitas, SDM dan jasa, SDM dan ketanggapan, SDM dan komitmen kerja serta SDM dan strategi perusahaan.
Pada tahap awal problematika tentang SDM terdapat suatu cara praktik yang bisa diterapkan yaitu membangun kembali keunggulan kompetitif perusahaan. Di era global seperti sekarang ini keunggulan kompetitif sangat tergantung pada bagaimana SDM dalam suatu perusahaan dapat dikelola secara efektif dan efisien. Apabila SDM tersebut dapat dikelola secara efektif dan efesien maka keunggulan akan kompetitif. Pernyataan tersebut tentunya tidak mengesampingkan peran kritis dari sumber daya yang lain seperti keuangan dan teknologi karena bagaimanapun juga sumber-suber tersebut nantinya juaga akan dihasilkan oleh usaha manusia yang rajin, kreatif dan inovatif. Selanjutnya menyikapi hal tersebut maka diperlukan adanya rencana strategis yang harus sinergi dengan kualitas SDM yang ada. Menurut Prasetio (2000), pelaksanaan praktik manajemen SDM yang dilakukan secara progresif merupakan salah kesinergisan dari strategi yang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Dan adanya perubahan lingkungan ekonomi yang begitu cepat mendorong dilakukanya praktik MSDM yang progresif untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Praktik ini ditandai dengan adanya kinerja yang meningkat dan selanjutnya mempengaruhi kemampuan dan motivasi karyawan.
Penelitian menyebutkan bahwa MSDM yang efektif mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja organisasional termasuk karyawan yang tinggi dan kinerja finansial yang kuat. Oleh karena itu tak heran jika pada saat dasawarsa terakhir muncul kesadaran pentingnya pengelolaan SDM yang baik dalam perusahaan. Ditambah lagi dengan adanya berbagai upaya yang diharapkan mampu untuk memelihara, meningkatkan, mendorong dan memperkuat keefektifan kerja karyawan guna mempertajam kemampuan kompetisi karyawan yang dimilki. Akhirnya seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap pengelolaan SDM, maka meningkat pula berbagai pengembangan praktik MSDM. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk membahas mengenai pengembangan praktik yang progresif yang dirapkan melalui kesinergian antar kualitas SDM dan strategi perusahaan. Adapun kerangka berfikir dari studi ini adalah sebagai berikut. Bagian kedua akan memaparkan hakikat sumber daya manusia. Bagian ketiga menjelaskan tentang pengertian praktik MSDM. Bagian keempat menguraikan praktik MSDM yang progresif dan keunggulan kompetitif. Selanjutnya pada bagian kelima akan menjelaskan pengintegrasian praktik MSDM denga strategi perusahaan.
A.      Hakikat Sumber Daya Manusia
Penyatuan kepentingan individu dengan kepentingan perusahaan merupakan suatu hal yang cukup sulit dilakukan. Apalagi jika kebutuhan manusia bertemu dengan kebutuhan organisasi maka sering kali terjadi perselisihan atau konflik. Seringkali individu memikirkan kepentingan individu. Dan perusahaan juga memikirkan kepentingan perusahaannya. Untuk itu diperlukan adanya suatu integrasi sumber daya manusia yang kokoh yang dapat mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif sebagai realisasi terhadap strategi yang telah ditentukan untuk mencapai sasaran perusahaan. Apabila perusahaan tersebut mencapai sasarannya maka perusahaan tersebut akan kokoh berdiri. Tetapi apabila perusahaan tersebut tidak mencapai sasarannya maka perusahaan tersebut akan lenyap perlahan-lahan. Untuk mendorong terwujudnya integrasi tersebut maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana hakikat sumber daya manusia yang sebenarnya.
B.       Pengertian Praktik MSDM
Praktik MSDM merupakan serangkaian tindakan-tindakan yang digunakan untuk merealisasikan berbagai fungsi yang ada pada Manajemen Sumber Daya Manusia. Praktik MSDM oleh Schuler dan Huber (1993) didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang lebih spesifik yang digunakan untuk menarik, memotivasi dan melatih kembali tenaga kerja sebagai cerminan dari aktivitas-aktivitas MSDM secara umum. Atau sebagai Perencanaan, Staffing, Penilaian, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan serta Pemeliharaan dan Penetapan hubungan kerja yang efektif. Jadi, dalam berbagai tindakan untuk mendukung adanya penerapan praktik MSDM merupakan syarat mutlak  yang harus dilakukan dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia yang efektif dan strategis sesuai dengan fungsi dari MSDM itu sendiri.
C.        Praktik MSDM yang Progresif dan Keunggulan Kompetitif
Progresifitas dalam menjalankan praktik MSDM sangat dianjurkan. Karena  dimaksudkan untuk dapat meningkatkan keefektifan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hubungan yang terjadi antara praktik MSDM dengan kinerja organisasi akan memungkinkan digunakanya kinerja organisasi untuk memprediksi  keprogresifan praktik MSDM. Dari sini dapat diketahui bahwa dalam mencapai praktik MSDM yang progresif tidak terlepas dari adanya kinerja organisasi yang dapat menciptakan persepsi yang nantinya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas perusahaan. Disisi lain pengelolaan sumber daya manusia yang strategis dan efektif akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Apabila pembentukan tersebut berhasil maka perusahaan di anggap unggul. Berdasarkan resource based view, perusahaan dapat mengembangkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan dengan memiliki SDM yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Untuk itu perlu adanya spesialisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia.
D.       Pengintegrasian Praktik MSDM dengan Strategi Perusahaan
Hal yang paling penting dalam hubungan manajemen dan integrasi adalah suatu strategi yang dilaksanakan sesuai dengan keadaan setempat. Keadaan setempat yang dimaksudkan adalah mengenai lingkungan bisnis, lingkungan budaya organisasi dan bagaimana cara terbaik mengelola manusia. Ketiga faktor tersebut jika dikelola dengan efektif dan secara terintegrasi, maka akan mempercepat suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tetapi apabila ketiga faktor tersebut jika tidak dikelola dengan efektif dan secara terintegrasi, maka perusahaan tersebut akan lama mencapai tujuannya. Hal ini tentunya dengan tidak mengesampingkan strategi yang telah ditetapkan. Sebab strategi tersebut seharusnya sejalan dengan praktik MSDM yang dilakukan perusahaan. Sebaik apapun praktik yang telah dijalankan namun tidak sesuai dengan strategi perusahaan maka tidak akan banyak bermanfaat bagi kinerja perusahaan. Dan perusahaan tersebut akan mencapai tujuannya dengan maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar