Selasa, 07 Juni 2016

FACT STORY

Hi guys semenjak uts aku sudah mulai jarang ngepost lagi nih, mungkin kalian para pengunjungku sudah rindu bergalau ria membaca cerita-cerita yang aku tulis :) 
Langsung aja ya check it out....



Mungkin mudah untuk kalian melihat hidupku dari kaca mata kalian, semua yang ku inginkan selalu terpenuhi apapun itu. Ya mungkin itulah yang selalu aku perlihatkan kepada orang-orang diluar sana, indahnya hidupku, bahagianya menjadi diriku. Tak ada yang mengerti aku selama ini semuanya hanya melihat bahagiaku, melihat aku kuat tanpa tahu betapa rapuhnya aku. Bertahun-tahun ku menahan ini. Membiarkan rasa benci ini tumbuh besar kepada kedua orang tuaku yang ku anggap telah menghancurkan hidupku, membiarkanku dalam kesepian yang teramat sakit ku rasakan, disaat teman – teman seusiaku merasakan indahnya jalan – jalan dengan kedua orang tuanya, aku hanya bisa menatapnya dari jauh dan berharap suatu saat itu akan terjadi padaku.

Dari kecil aku telah merasa jauh dari kedua orang tuaku, ku merasa hidup sendirian didunia ini melakukan apapun yang aku suka tanpa pernah takut mengecewakan siapapun, tak pernah perduli akan malunya orang tua jika yang ku lakukan mendapat cemoohan orang. Yaa, kupikir merekapun tak pernah memikirkan aku, tak pernah sekalipun mereka menanyakan berapa nilaiku hari ini, apa yang terjadi pada hidupku hari ini, adakah hal bahagia yang aku dapatkan, mereka hanya perduli hidup mereka.
Ayah yang entah kemana, Ibu dengan suami barunya, mungkin memang mudah disaat mereka berpisah karena saat itu tak sedikitpun aku mengerti akan indahnya kasih sayang, saat itu yang ku pikirkan hanyalah menangis untuk mendapatkan susu, meminta dot pada Ibu, hanya itu yang ku mengerti. Namun saat ini usiaku mau menginjak 19 tahun bagaimana mungkin aku tak mengerti indahnya kasih sayang yang tak pernah aku rasakan sejak usiaku 3 tahun, disaat Ayah dengan teganya pergi tanpa memperdulikan bagaimana caraku menjadi dewasa.

  v IBU

Mah aku sadar kau adalah wanita yang tegar hingga aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku sendiri. Kau berusaha agar aku mendapatkan cukup kasih sayang hingga aku tumbuh menjadi anak yang pintar dan selalu mendapat peringkat dikelasku, aku sadar beratnya perjuanganmu membesarkan sodara-sodara tiriku meski kau tak pernah perdulikan aku tapi aku selalu mengerti dan yakin mungkin didalam hati kecilmu, kau juga ingin sekali membahagiakanku.

  v PRIA BRENGSEK

Awalnya sikapnya memang baik padaku, Dia membuatku merasakan Indahnya kasih sayang seorang Ayah. Namun itu hanya 3 tahun pertama, Dia sering mengajakku jalan – jalan layaknya seorang anak dengan ayahnya, Namun semuanya tidak berakhir manis saat aku mendengarnya menjelek – jelekkanku dihadapan Ibuku dan Ibu memarahiku. Aku tak pernah tahu apa salahku tapi Ibu memarahiku, sejak saat itu aku mulai membenci Ibuku. Aku mulai membenci Lelaki brengsek yang telah berani mengambil kasih sayang Ibu padaku. Aku membencinya, sangat membencinya, ingin aku lenyapkan dia dari dunia ini agar aku tak lagi melihatnya. Aku ingat sekali saat dia mulai membeda-bedakan aku dengan sodara-sodara tiriku, itu adalah kejadian yang akan aku ingat selamanya.

  v AYAH

Bagiku Ayah adalah orang yang paling berjasa menghancurkan hidupku. Yaa dia dengan teganya pergi saat aku baru bisa mengucapkan kata ayah. Aku ingat saat itu aku sangat sangat mengingatnya saat ayah pergi. Aku tak mengerti kenapa aku mengingatnya. Tanpa memberiku pelukan ayah pergi dan tak pernah kembali lagi. Aku tak pernah mengerti kenapa ayah pergi, apa dia tak pernah menyayangiku sehingga dengan mudahnya dia meninggalkanku dan Ibu. Ayah, kuharap nanti kamu mengerti betapa sakitnya aku terlahir sebagai anakmu. Sebagai anak yang mungkin tak pernah kamu inginkan hingga kamu dengan teganya meninggalkanku.
Ayah, dimana kamu saat aku mendapat peringkat terbaik dan berharap kamu dtang untuk mengucapkan selamat dan memberiku hadiah. Aku ingin saat aku dimarahi Ibu aku bisa lari dan meminta perlindunganmu.. Namun dimana kamu saat itu ????????????? Saat semua teman – temanku dengan bangganya menceritakan tentang hebatnya Ayah mereka, aku bingung ayah hal apa yang harus aku ceritakan pada mereka karena aku tak pernah mengenal sosokmu secara sempurna. Dimataku kamu bukan seorang lelaki hebat , kamu penuh kegagalan namun kamu berhasil menghancurkan anakmu sendiri.

  v DIA

Yaa, inilah aku inilah hidupku yang kalian pikir penuh kebahagian tapi hidupku tak seperti yang kalian lihat. Hidupku yang penuh kesedihan. Namun ada sedikit kebahagian ketika bersamanya. Hanya itu kebahagianku. Hanya saat itu ku melupakan semuanya. Saat dia menggenggam erat tanganku. Aku ingin dipeluknya sebagai tanda bahwa dia peduli akan penderitaan yang aku rasakan, Mungkin dia peduli mungkin juga tidak sama sekali. Tuhan aku butuh dia jangan biarkan dia pergi dariku. Aku sayang dia sama seperti ku menyayangi diriku sendiri.

 Thanks for reading :)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar