Disusun
Oleh :
Nama :
Gina Asmarani
NPM :
27215462
Kelas :
1 EB 16
Mata
Kuliah : Pengantar Bisnis
Dosen :
Rowland Bismark Fernando Pasaribu
Fakultas
Ekonomi
S1 –
Akutansi
PENGINTEGRASIAN KUALITAS SDM
DENGAN STRATEGI BISNIS SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI PRAKTIK SDM YANG PROGRESIF
UNTUK MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN
Keberhasilan dalam suatu
perusahaan akan sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi perubahan
lingkungan bisnis, situasi perekonomian, kebijakan pemerintah dan perubahan
permintaan pasar akibat adanya perubahan selera dan pendapatan konsumen.
Faktor-faktor tersebut umumnya sulit dikendalikan oleh perusahaan secara
langsung karena keberadaanya di luar organisasi. Situasi tersebut membuat
perusahaan semakin sulit untuk mencapai kesuksesan terutama perusahaan dengan
permasalahan yang komplek. Disisi lain, faktor internal perusahaan merupakan
faktor yang sepenuhnya berada dalam perusahaan. Faktor internal tersebut
meliputi sumber keuangan, kebijakan organisasi, budaya dan keberagaman
organisasi, serta sikap dan perilaku karyawan. Faktor-faktor tersebut merupakan
faktor yang cenderung lebih mudah untuk dikendalikan karena keberadaanya yang berada
di dalam perusahaan. Jika faktor-faktor tersebut dapat dikendalikan dengan baik
maka akan dapat menjadi penentu kesuksesan perusahaan.
Dalam kaitanya dengan hal
diatas maka diperlukan adanya kesesuaian antara sumber daya manusia dengan
strategi perusahaan, baik dalam masa sekarang maupun dalam jangka beberapa
tahun kedepan. Menurut Hadari permasalahan yang akan timbul terkait dengan
penyesuaian tersebut adalah bagaimana cara mempertahankan sumber daya manusia
terbaik yang dimiliki dan bagaimana cara untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan agar sesuai dengan perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis di
masa depan. Permasalahan tersebut setidaknya dapat menjadikan tantangan bagi
para manajer untuk melakukan perubahan dan peningkatan kualitas kinerja
perusahaan. Jika para manajer dapat fokus pada sisi sumber daya manusia, maka
problematika tentang SDM dapat teratasi. Apalagi jika kita kaji lebih lanjut
bahwa peran dari SDM itu sendiri sebenarnya telah megalami perubahan. Diamana
perubahan tersebut merupakan peran baru SDM dalam suatu perusahaan yang
meliputi SDM dan pendorongan produktifitas, SDM dan jasa, SDM dan ketanggapan,
SDM dan komitmen kerja serta SDM dan strategi perusahaan.
Pada tahap awal problematika
tentang SDM terdapat suatu cara praktik yang bisa diterapkan yaitu membangun
kembali keunggulan kompetitif perusahaan. Di era global seperti sekarang ini
keunggulan kompetitif sangat tergantung pada bagaimana SDM dalam suatu
perusahaan dapat dikelola secara efektif dan efisien. Apabila SDM tersebut
dapat dikelola secara efektif dan efesien maka keunggulan akan kompetitif. Pernyataan
tersebut tentunya tidak mengesampingkan peran kritis dari sumber daya yang lain
seperti keuangan dan teknologi karena bagaimanapun juga sumber-suber tersebut
nantinya juaga akan dihasilkan oleh usaha manusia yang rajin, kreatif dan
inovatif. Selanjutnya menyikapi hal tersebut maka diperlukan adanya rencana
strategis yang harus sinergi dengan kualitas SDM yang ada. Menurut Prasetio
(2000), pelaksanaan praktik manajemen SDM yang dilakukan secara progresif
merupakan salah kesinergisan dari strategi yang dapat meningkatkan kemampuan
bersaing perusahaan. Dan adanya perubahan lingkungan ekonomi yang begitu cepat
mendorong dilakukanya praktik MSDM yang progresif untuk meningkatkan daya saing
perusahaan. Praktik ini ditandai dengan adanya kinerja yang meningkat dan
selanjutnya mempengaruhi kemampuan dan motivasi karyawan.
Penelitian menyebutkan bahwa
MSDM yang efektif mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja organisasional
termasuk karyawan yang tinggi dan kinerja finansial yang kuat. Oleh karena itu
tak heran jika pada saat dasawarsa terakhir muncul kesadaran pentingnya
pengelolaan SDM yang baik dalam perusahaan. Ditambah lagi dengan adanya
berbagai upaya yang diharapkan mampu untuk memelihara, meningkatkan, mendorong
dan memperkuat keefektifan kerja karyawan guna mempertajam kemampuan kompetisi
karyawan yang dimilki. Akhirnya seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap
pengelolaan SDM, maka meningkat pula berbagai pengembangan praktik MSDM. Oleh
karena itu, studi ini bertujuan untuk membahas mengenai pengembangan praktik
yang progresif yang dirapkan melalui kesinergian antar kualitas SDM dan
strategi perusahaan. Adapun kerangka berfikir dari studi ini adalah sebagai berikut.
Bagian kedua akan memaparkan hakikat sumber daya manusia. Bagian ketiga
menjelaskan tentang pengertian praktik MSDM. Bagian keempat menguraikan praktik
MSDM yang progresif dan keunggulan kompetitif. Selanjutnya pada bagian kelima
akan menjelaskan pengintegrasian praktik MSDM denga strategi perusahaan.
A. Hakikat Sumber Daya Manusia
Penyatuan kepentingan
individu dengan kepentingan perusahaan merupakan suatu hal yang cukup sulit
dilakukan. Apalagi jika kebutuhan manusia bertemu dengan kebutuhan organisasi
maka sering kali terjadi perselisihan atau konflik. Seringkali individu
memikirkan kepentingan individu. Dan perusahaan juga memikirkan kepentingan
perusahaannya. Untuk itu diperlukan adanya suatu integrasi sumber daya manusia
yang kokoh yang dapat mendorong kerja sama yang produktif dan kreatif sebagai
realisasi terhadap strategi yang telah ditentukan untuk mencapai sasaran
perusahaan. Apabila perusahaan tersebut mencapai sasarannya maka perusahaan
tersebut akan kokoh berdiri. Tetapi apabila perusahaan tersebut tidak mencapai
sasarannya maka perusahaan tersebut akan lenyap perlahan-lahan. Untuk mendorong
terwujudnya integrasi tersebut maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana
hakikat sumber daya manusia yang sebenarnya.
B. Pengertian Praktik MSDM
Praktik MSDM merupakan
serangkaian tindakan-tindakan yang digunakan untuk merealisasikan berbagai
fungsi yang ada pada Manajemen Sumber Daya Manusia. Praktik MSDM oleh Schuler
dan Huber (1993) didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang lebih spesifik yang
digunakan untuk menarik, memotivasi dan melatih kembali tenaga kerja sebagai
cerminan dari aktivitas-aktivitas MSDM secara umum. Atau sebagai Perencanaan,
Staffing, Penilaian, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan serta Pemeliharaan
dan Penetapan hubungan kerja yang efektif. Jadi, dalam berbagai tindakan untuk
mendukung adanya penerapan praktik MSDM merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan dalam upaya pemberdayaan
sumber daya manusia yang efektif dan strategis sesuai dengan fungsi dari MSDM
itu sendiri.
C. Praktik MSDM yang Progresif dan Keunggulan
Kompetitif
Progresifitas dalam
menjalankan praktik MSDM sangat dianjurkan. Karena dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
keefektifan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hubungan yang terjadi antara praktik MSDM dengan kinerja organisasi akan
memungkinkan digunakanya kinerja organisasi untuk memprediksi keprogresifan praktik MSDM. Dari sini dapat
diketahui bahwa dalam mencapai praktik MSDM yang progresif tidak terlepas dari
adanya kinerja organisasi yang dapat menciptakan persepsi yang nantinya akan
berdampak positif pada peningkatan kualitas perusahaan. Disisi lain pengelolaan
sumber daya manusia yang strategis dan efektif akan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Apabila pembentukan
tersebut berhasil maka perusahaan di anggap unggul. Berdasarkan resource based
view, perusahaan dapat mengembangkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan
dengan memiliki SDM yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Untuk itu perlu
adanya spesialisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia.
D. Pengintegrasian Praktik MSDM dengan Strategi
Perusahaan
Hal yang paling penting
dalam hubungan manajemen dan integrasi adalah suatu strategi yang dilaksanakan
sesuai dengan keadaan setempat. Keadaan setempat yang dimaksudkan adalah
mengenai lingkungan bisnis, lingkungan budaya organisasi dan bagaimana cara
terbaik mengelola manusia. Ketiga faktor tersebut jika dikelola dengan efektif
dan secara terintegrasi, maka akan mempercepat suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan. Tetapi apabila ketiga faktor tersebut jika tidak
dikelola dengan efektif dan secara terintegrasi, maka perusahaan tersebut akan
lama mencapai tujuannya. Hal ini tentunya dengan tidak mengesampingkan strategi
yang telah ditetapkan. Sebab strategi tersebut seharusnya sejalan dengan
praktik MSDM yang dilakukan perusahaan. Sebaik apapun praktik yang telah
dijalankan namun tidak sesuai dengan strategi perusahaan maka tidak akan banyak
bermanfaat bagi kinerja perusahaan. Dan perusahaan tersebut akan mencapai
tujuannya dengan maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar