Hi guys semenjak uts aku sudah mulai jarang ngepost lagi nih, mungkin kalian para pengunjungku sudah rindu bergalau ria membaca cerita-cerita yang aku tulis :)
Langsung aja ya check it out....
Mungkin mudah untuk kalian melihat hidupku dari kaca
mata kalian, semua yang ku inginkan selalu terpenuhi apapun itu. Ya mungkin
itulah yang selalu aku perlihatkan kepada orang-orang diluar sana, indahnya
hidupku, bahagianya menjadi diriku. Tak ada yang mengerti aku selama ini
semuanya hanya melihat bahagiaku, melihat aku kuat tanpa tahu betapa rapuhnya
aku. Bertahun-tahun ku menahan ini. Membiarkan rasa benci
ini tumbuh besar kepada kedua orang tuaku yang ku anggap telah menghancurkan
hidupku, membiarkanku dalam kesepian yang teramat sakit ku rasakan, disaat
teman – teman seusiaku merasakan indahnya jalan – jalan dengan kedua orang
tuanya, aku hanya bisa menatapnya dari jauh dan berharap suatu saat itu akan
terjadi padaku.
Dari kecil aku telah merasa jauh dari kedua orang
tuaku, ku merasa hidup sendirian didunia ini melakukan apapun yang aku suka
tanpa pernah takut mengecewakan siapapun, tak pernah perduli akan malunya orang
tua jika yang ku lakukan mendapat cemoohan orang. Yaa, kupikir merekapun tak
pernah memikirkan aku, tak pernah sekalipun mereka menanyakan berapa nilaiku
hari ini, apa yang terjadi pada hidupku hari ini, adakah hal bahagia yang aku
dapatkan, mereka hanya perduli hidup mereka.
Ayah yang entah kemana, Ibu dengan suami barunya,
mungkin memang mudah disaat mereka berpisah karena saat itu tak sedikitpun aku
mengerti akan indahnya kasih sayang, saat itu yang ku pikirkan hanyalah
menangis untuk mendapatkan susu, meminta dot pada Ibu, hanya itu yang ku
mengerti. Namun saat ini usiaku mau menginjak 19 tahun bagaimana mungkin aku
tak mengerti indahnya kasih sayang yang tak pernah aku rasakan sejak usiaku 3
tahun, disaat Ayah dengan teganya pergi tanpa memperdulikan bagaimana caraku
menjadi dewasa.
v IBU
Mah aku sadar kau adalah wanita yang tegar hingga
aku sangat mencintaimu seperti aku mencintai diriku sendiri. Kau berusaha agar
aku mendapatkan cukup kasih sayang hingga aku tumbuh menjadi anak yang pintar
dan selalu mendapat peringkat dikelasku, aku sadar beratnya perjuanganmu
membesarkan sodara-sodara tiriku meski kau tak pernah perdulikan aku tapi aku
selalu mengerti dan yakin mungkin didalam hati kecilmu, kau juga ingin sekali
membahagiakanku.
v PRIA BRENGSEK
Awalnya sikapnya memang baik padaku, Dia membuatku
merasakan Indahnya kasih sayang seorang Ayah. Namun itu hanya 3 tahun pertama,
Dia sering mengajakku jalan – jalan layaknya seorang anak dengan ayahnya, Namun
semuanya tidak berakhir manis saat aku mendengarnya menjelek – jelekkanku
dihadapan Ibuku dan Ibu memarahiku. Aku tak pernah tahu apa salahku tapi Ibu
memarahiku, sejak saat itu aku mulai membenci Ibuku. Aku mulai membenci Lelaki
brengsek yang telah berani mengambil kasih sayang Ibu padaku. Aku membencinya,
sangat membencinya, ingin aku lenyapkan dia dari dunia ini agar aku tak lagi
melihatnya. Aku ingat sekali saat dia mulai membeda-bedakan aku dengan
sodara-sodara tiriku, itu adalah kejadian yang akan aku ingat selamanya.
v AYAH
Bagiku Ayah adalah orang yang paling berjasa
menghancurkan hidupku. Yaa dia dengan teganya pergi saat aku baru bisa
mengucapkan kata ayah. Aku ingat saat itu aku sangat sangat mengingatnya saat
ayah pergi. Aku tak mengerti kenapa aku mengingatnya. Tanpa memberiku pelukan
ayah pergi dan tak pernah kembali lagi. Aku tak pernah mengerti kenapa ayah
pergi, apa dia tak pernah menyayangiku sehingga dengan mudahnya dia
meninggalkanku dan Ibu. Ayah, kuharap nanti kamu mengerti betapa sakitnya aku
terlahir sebagai anakmu. Sebagai anak yang mungkin tak pernah kamu inginkan
hingga kamu dengan teganya meninggalkanku.
Ayah, dimana kamu saat aku mendapat peringkat
terbaik dan berharap kamu dtang untuk mengucapkan selamat dan memberiku hadiah.
Aku ingin saat aku dimarahi Ibu aku bisa lari dan meminta perlindunganmu..
Namun dimana kamu saat itu ????????????? Saat semua teman – temanku dengan
bangganya menceritakan tentang hebatnya Ayah mereka, aku bingung ayah hal apa
yang harus aku ceritakan pada mereka karena aku tak pernah mengenal sosokmu
secara sempurna. Dimataku kamu bukan seorang lelaki hebat , kamu penuh
kegagalan namun kamu berhasil menghancurkan anakmu sendiri.
v DIA
Yaa, inilah aku inilah hidupku yang kalian pikir
penuh kebahagian tapi hidupku tak seperti yang kalian lihat. Hidupku yang penuh
kesedihan. Namun ada sedikit kebahagian ketika bersamanya. Hanya itu
kebahagianku. Hanya saat itu ku melupakan semuanya. Saat dia menggenggam erat
tanganku. Aku ingin dipeluknya sebagai tanda bahwa dia peduli akan penderitaan
yang aku rasakan, Mungkin dia peduli mungkin juga tidak sama sekali. Tuhan aku
butuh dia jangan biarkan dia pergi dariku. Aku sayang dia sama seperti ku
menyayangi diriku sendiri.
Thanks for reading :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar